Senin, 29 Juli 2019

stephen hawking penyandang disabilitas yang sukses guncangkan dunia fisika


Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942, adalah seorang ahli fisika teoretis. Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942 dari pasangan Dr. Frank Hawking, seorang biolog, dan Isobel Hawking. Ia memiliki dua saudara kandung, yaitu Philippa dan Mary, dan saudara adopsi, Edward. Orang tua Hawking tinggal di North London dan pindah ke Oxford ketika ibu Hawking sedang mengandung dirinya untuk mencari tempat yang lebih aman. (London saat itu berada dibawah serangan Luftwaffe Jerman). Setelah Hawking lahir, keluarga mereka kembali ke London. Ayahnya lalu mengepalai divisi parasitologi di National Institute for Medical Research. Pada tahun 1950, Hawking dan keluarganya pindah ke St Albans, Hertfordshire. Di sana ia bersekolah di St Albans High School for Girls dari tahun 1950 hingga 1953 (pada masa itu, laki-laki dapat masuk ke sekolah perempuan hingga usia sepuluh tahun). Dari usia sebelas tahun, Hawking bersekolah di St Albans School.

Pada awal tahun 1963, Hawking yang saat itu akan merayakan ulang tahun yang ke-21 didiagnosis amytrophic lateral sclerosis (ASL) atau penyakit Lou Gehring, sebuah penyakit saraf yang 90 persen penyebabnya belum diketahui. ALS menyerang sel-sel saraf yang mengontrol gerakan, sehingga penderitanya sulit menggerakan lengan, kaki, dan wajah.

Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk mengeksplor alam semesta, selama karirnya stephen hawking mencoba menguak misteri alam semesta, dan dia pun berhipotesis bahwa alam semesta memiliki awal yaitu bigbang dan juga akan memiliki akhir yaitu blackhole.

Share:

Hari Disabilitas Internasional

foto SLB NEGERI MAPILLI , hari disabilitas internasional

Hari Disabilitas Internasional merupakan hari peringatan nasional yang di peringati setiap tanggal 3 desember, yang dimana kegiatan ini disponsori langsung oleh PBB (perserikatan bangsa-bangsa)

Hari Disabilitas Internasional diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1992 untuk meningkatkan kesejahteraan para penyandang disabilitas dan meningkatkan kesadaran akan kesulitan yang mereka hadapi.

Disabilitas merupakan suatu kondisi gangguan yang relatif signifikan yang dialami seseorang. Biasanya merujuk pada fungsi individu, seperti gangguan fisik, sensorik, kognitif, intelektual, penyakit mental, dan berbagai jenis penyakit kronis.

Data PBB menyebut, penyandang disabilitas mengalami kesehatan yang lebih buruk, prestasi yang lebih rendah, peluang ekonomi lebih sedikit, dan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dibanding orang-orang tanpa disabilitas. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh banyaknya hambatan yang dihadapi dan kurangnya layanan yang tersedia bagi penyandang disabilitas seperti teknologi informasi dan transportasi.
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

7

Pages

Unordered List

Recent Posts





SLB NEGERI MAPILLI

BTemplates.com